Kementerian Agama (Kemenag) menggelar rapat kerja nasional (Rakernas)
evaluasi penyelenggaraan Haji tahun 1439H/2018M. Dirjen
Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Nizar Ali menyebut
penyelenggaraan haji adalah kegiatan dengan kompleksitas tinggi.
“Penyelenggaraan Haji 2018 ini harus dilihat sebagai kegiatan yang
tidak sederhana. Ada kompleksitas tinggi. Dan belajar dari tahun-tahun
sebelumnya, kita harus punya inovasi agar dapat menyelenggarakan Haji
yang lebih baik,” ujar Nizal Ali saat membuka rakernas di Hotel
Merlynn Park, Jakarta Pusat, Selasa (2/10).
Langkah-langkah perbaikan dan inovasi menurut Nizar harus selalu
dilakukan utamanya dari sisi manajemen pelaksanaan. Ini agar citra
baik yang dimiliki Indonesia dan menjadi contoh bagi negara lain bisa
tetap terjaga serta dipertahankan.
Kompleksitas yang terjadi selama penyelenggaraan Haji mau tidak mau
menuntut kerjasama dari berbagai aspek dan instansi terkait. Pekerjaan
ini bukan hanya tugas milik Kemenag namun juga kementerian lain serta
instansi yang bersangkutan.
Pun termasuk pihak Pemerintah Arab Saudi sebagai tuan rumah dan
pemilik kebijakan terkait pelaksanaan ibadah Haji ini.
“Inovasi dilakukan untuk mengedepankan kepentingan jamaah. Kita harus
memberikan keadilan, kepastian, efisiensi, akuntabilitas, dan
profesionalitas dalam penyelenggaraan Haji,” lanjut Nizar.
Ia pun mengingatkan kepada peserta rakernas yang juga panitia
pelaksanaan Haji bahwa perbaikan dan penyempurnaan tidak hanya
dilakukan dari sisi instansi. Pun pembinaan, pemberian pelayanan,
serta perlindungan kepada setiap calon jamaah harus diperhatikan.
Nizar berharap dalam rakernas evaluasi ini tiap peserta mampu
mengkritisi 10 inovasi yang sufah dilakukan dalam penyelenggaraan Haji
2018. Kritik diberikan secara cermat, tajam, dan bertanggungjawab
serta dicarikan solusinya.
10 inovasi yang akan dievaluasi diantaranya percepatan keimigrasian
dengan biometrik, penggunaan QR Code pada gelang jamaah, penerapan
pola full musim penyewaan akomodasi di Madinah, serta penempatan satu
konsultan ibadah di setiap sektor.