Kemenag Harus Terbuka Paparkan Evaluasi Haji 2018

IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Pengamat haji Indonesia Ade Mafruddin meminta
Kementerian Agama (Kemenag) lebih terbuka memaparkan hasil evaluasi
penyelenggaraan ibadah haji 2018. Ia meminta adanya perincian ihwal
kategori yang dipresentasikan memberi layanan bagus untuk jamaah haji.

“Sifatnya kurang memberi sentuhan perubahan. Misalnya, dari sekian
banyak aspek, mana yang kategori bagus. Jangan di rata-ratakan seluruh
aspek puas dengan layanan,” kata dia kepada Republika.co.id, Senin
(1/10).

Menurut Ade apabila pemerintah memaparkan secara umum layanan haji
berlangsung dengan baik, maka tunjukkan juga efektivitasnya. Ia
menyontohkan, tidak ada efektivitas dari petugas haji. Pun kinerja
petugas haji juga tidak dianggap sebagai ujung tombak peningkatan dan
perbaikan layanan.

Setiap tahun, ia mengatakan, Kemenag mengangkat petugas haji berbeda
yang mana belum paham medannya. Menurut dia, petugas haji tidak boleh
lahir instan. Artinya, harus ada pembekalan tiga hingga lima tahun
agar paham dengan tugasnya di Tanah Suci.

“Kalau aspeknya pelayanan, peningkatan mutu prima, profesionalitas
dalam penyelenggaraan dan layanan. Maka menyediakan petugas bukan yang
sifatnya instan, tapi yang permanen,” tutur Ade.

Bahkan, ia menyayangkan ada Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) yang
posisinya sama dengan jamaah haji atau belum pernah berhaji. “Ini kan
juga disayangkan. Jadi kurang maksimal petugasnya,” tutur dia.

Selain itu, ia mendorong adanya peningkatan kuantitas pemondokan. Saat
ini, ada 16 pemondokan yang sifatnya sewa full musim tiga tahun dengan
biaya sewa sama. Ia mempertanyakan kenapa pemerintah tidak bisa
menyewa 160 pemondokan full musim.

“Harusnya ada peningkatan terus. Jangan bilang kita tak sanggup,
buktinya ada 16 yang tiga tahun bisa kita sewa dengan harga tetap.
Jadi ada hal-hal yang menurut saya perlu pemerintah benahi dari sisi
akomodasinya,” tutur Ade.

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU)
Kemenag menggelar evaluasi pelayanan ibadah haji pada 28-30 September
di DI Yogyakarta. Evaluasi berfokus pada tiga layanan haji, yakni
akomodasi, konsumsi, dan transportasi darat di Saudi.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Ditjen PHU Kemenag Sri Ilham Lubis
mengakui masih ada yang perlu diperbaiki dari layanan akomodasi.
Khususnya, terkait sistem sewa hotel di Madinah. Menurut dia, harus
ada kepastian lagi terkait penempatan jamaah. Dengan demikian, kendati
penerbangan jamaah tertunda, hotel yang disewa tetap bisa dihuni. Dia
mengusulkan semua akomodasi jamaah di Saudi bisa menggunakan full
musim.

Sumber : https://www.republika.co.id/berita/jurnal-haji/berita-jurnal-haji/18/10/01/pfx8x9384-kemenag-harus-terbuka-paparkan-evaluasi-haji-2018

ARTIKEL 56

About the Author

albesta81

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *