“Umrah sudah mulai berjalan, sejak 1 Muharram. Peraturan baru. Memang terasa ada penurunan permintaan dari target-target yang kita buat. Permintaan belum bisa memenuhi, bahkan menurun sekitar 50 persen,” ujar Syam kepada Republika.co.id, Rabu (26/9).
Meskipun mengalami penurunan sebesar 50 persen, tiap perusahaan travel masih bisa memberangkatkan jamaahnya. Ini karena jumlah permintaan masih di atas batas minimal rombongan yaitu 10 orang.
Syam mengatakan, penurunan selain disebabkan menguatnya dolar juga karena ini baru awal musim umrah. Strategi-strategi yang disiapkan pihak travel baru terlihat efeknya nanti ketika pertengahan musim dimana permintaan setidaknya mendekati normal.
Syam berpendapat, jika melihat tren beberapa tahun lalu dimana dolar juga mengalami penguatan, permintaan untuk umrah tidak terlalu terpengaruh. Penurunan terjadi di awal karena banyak jamaah yang memilih menunggu perkembangan namun setelahnya kembali berjalan normal.
Sementara untuk peraturan baru visa progresif bagi jamaah yang ingin melaksanakan ibadah Umrah, Syam tidak banyak berkomentar. Ia mengaku sudah mengetahui informasi tersebut, namun secara teknis masih belum jelas.