Visa Umrah Bisa Diluaskan ke Seantero Saudi

IHRAM.CO.ID,Oleh: Fitriyan Zamzami dari Jeddah

JEDDAH — Kerajaan Arab saudi secara resmi memberlakukan visa umrah yang diberlakukan untuk seluruh wilayah Arab Saudi sejak Selasa (18/9). Biasanya, visa umrah dan haji hanya diberikan untuk dua kota suci Makkah dan Madinah serta sesekali Jeddah.

Dilansir media-media lokal Arab Saudi pada Selasa (18/9), Wakil Menteri Haji dan Umrah Abdul Fattah Mashat mengatakan, jangka waktu kunjungan visa umrah selama 30 hari terlampau panjang bila hanya dihabiskan di dua kota suci. “Biasanya ibadah hanya 15 hari, jadi sekarang jamaah bisa menggunakan 15 hari untuk mengunjungi tempat-tempat menarik lainnya di Saudi,” ujarnya seperti dikutip Al Yaum, Selasa (18/9).

Ia mengatakan, agen umrah saat ini bisa mengatur tur ke kota manapun di Arab Saudi dengan mengirimkan proposal ke Kementerian Haji dan Umrah Saudi. Ajuan itu kemudian akan diteruskan kementerian lain untuk mendapat persetujuan perluasan visa kunjungan.

Pengajuan itu, menurut dia harus diselesaikan sebelum kedatangan jamaah umrah terkait. Sehingga, jadwal kunjungan jamaah umrah selama di Saudi sudah tercatat sebelum mereka melakukan kunjungan.

Musim umrah berjalan selama sepuluh bulan di Saudi. Tahun ini, ia dimajukan per 1 Muharram dari jadwal-jadwal sebelumnya yang biasanya dimulai pada 1 Safar.

Wakil Sekretaris Kementerian Haji dan Umrah Saudi, Abdul Azziz Wazzan mengatakan, sebanyak 25 ribu visa umrah telah diterbitkan dalam lima hari belakangan. Sedikitnya 8,5 juta visa umrah akan diterbitkan selama sepuluh bulan mendatang. Kerajaan Saudi menargetkan, sebanyak 15 juta jamaah umrah per tahun bisa dicapai seturut Visi 2030 Kerajaan Saudi.

Selain Makkah dan Madinah, memang ada sejumlah wilayah di Saudi yang memiliki nilai historis bagi umat Islam. Di antaranya Thaif yang jadi rencana lokasi hijrah Rasulullah sebelum akhirnya beliau memilih Madinah.

Selain itu, ada juga Tabuk yang jadi lokasi perang Tabuk, Al Ula yang merupakan lokasi bekas berdakwahnya Nabi Saleh, dan Jeddah yang merupakan bekas rute laut jamaah haji Indonesia. Selain itu, ada beberapa provinsi lain di Saudi yang biasa dijadikan lokasi wisata.

Maskapai Garuda Indonesia yang memiliki kantor cabang di Jeddah mengatakan, sejak lima tahun belakangan memang terjadi peningkatan drastis jamaah umrah dari Indonesia. “Bahkan sekarang penerbangan ke Saudi dan Timur Tengah jadi tulang punggung penerbangan internasional Garuda,” kata GM Garuda Indonesia Saudi dan Timur Tengah, Deni Karnabi Ibrahim di Jeddah, Rabu (19/9).

Ia mengatakan, Garuda Indonesia tahun ini juga telah menambah penerbangan langsung dari sejumlah daerah ke Saudi untuk bersaing merebut jamaah umrah Indonesia. Terlebih, saingan dari Maskapai negara lain seperti Saudi, Uni Emirat Arab, Filipina, Singapura, bahkan Srilangka juga mulai gencar menyasar jamaah Indonesia. “Kami yakin bisa bersaing dengan nilai-nilai lebih yang kami tawarkan,” kata dia.

Terkait perluasan visa umrah, Deni mengatakan, baru mendengar kabar tersebut. Kendati demikian, menurutnya, Garuda Indonesia telah mulai menampilkan profil-profil daerah wisata selain Makkah dan Madinah di Timur Tengah melalui inflight magazine. Bulan ini, mereka menampilkan profil soal Thaif, sebuah kota di dataran tinggi Saudi yang memilki banyak atraksi wisata dan sejarah.

Saat ini, Garuda Indonesia melayani 34 penerbangan dari sejumlah bandara di Tanah Air ke Saudi. “Dengan penambahan destinasi baru, pasti ada peningkatan wisatawan dan bisnis di Indonesia,” kata dia.

ARTIKEL 48

About the Author

albesta81

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *