menetapkan aturan rekam biometrik untuk pengajuan visa umrah membuat
jamaah Indonesia mulai mendatangi Pusat Layanan Visa untuk Arab Saudi.
Salah satunya yakni di VFS TasHeel Epiwalk, Rasuna Said, Jakarta
Selatan.
Dari pantauan Republika.co.id, Senin (1/10), beberapa warga yang
hendak berangkat umrah mulai mencari informasi di VFS TasHeel Epiwalk
yang baru diresmikan keberadaannya oleh Kedutaan Besar Arab Saudi
untuk Indonesia, Sabtu (29/9) lalu.
Warga ingin mengetahui prasyarat yang harus dipenuhi untuk
melaksanakan rekam biometrik sebagai syarat memperoleh visa untuk
umrah. Acha Prayogi salah satunya, yang juga merupakan pemilik biro
perjalanan umrah Tima Wisata.
Keputusan Pemerintah Arab Saudi yang menetapkan penyertaan rekam
biometrik untuk pengajuan visa umrah mulai 24 Oktober, membuat Acha
langsung melakukan pendataan terhadap jamaahnya yang akan berangkat
dalam waktu dekat. Acha pun mendatangi VSF TasHeel Epiwalk untuk
memperoleh informasi lengkap terkait rekam biometrik.
“Karena sekarang ada peraturan baru dari Arab Saudi harus ada sidik
jari dan periksa retina mata unutk memperoleh visa. Sebelumnya kan
tidak ada, jadi saya coba tanya-tanya dulu,” tutur Acha.
Sebelum adanya kebijakan baru dari Pemerintah Arab Saudi, pemeriksaan
biometrik jamaah umrah dilakukan ketika jamaah telah mendarat di
Bandara Arab Saudi. Dengan adanya aturan itu membuat biro perjalan
umrah pun harus memastikan jamaah yang merupakan konsumennya telah
melakukan rekam biometrik di dalam negeri agar memperoleh visa untuk
berumrah.
Untuk dapat melakukan rekam biometrik, jamaah hanya perlu membawa
paspor, keterangan dari biro umrah (khusus yang melakukan rekam
biometrik secara individu), dan membawa uang sebagai biaya rekam
biometrik sebesar Rp 120 ribu.
Acha mengatakan pendaftaran untuk melakukan rekam biometrik juga bisa
dikoordinir oleh biro perjalanan umrah.
Setelah memperoleh tanggal pelaksaaan rekam biometrik dari Pusat
Layanan Visa untuk Arab Saudi, jamaah dapat datang bersamaan untuk
melakukan rekam biometrik. “Cuma maksimal itu 10 orang per tiap
tempat, jadi mungkin solusinya bagi kami nanti di VFS TasHeel sini 10
dan di tempat lainnya 10, di bagi-bagi saja,” kata Acha.
Acha mengatakan biro perjalanan umrahnya akan memberangkatkan sekitar
25 jamaah umroh pada November mendatang. Menurut Acha, dengan adanya
kebijakan baru dari Pemerintah Arab Saudi, membuat biro perjalanan
umrah harus mensosialisasikan kepada jamaah agar bisa mengikuti rekam
biometrik.
Pengunjung VFS TasHeel Epiwalk lainnya, Hassan mengatakan rekam
biometrik bagi jamaah yang hendak berangkat umrah merupakan hal yang
wajar. Menurutnya rekam biometrik sangat diperlukan terutama bagi
warga Indonesia yang hendak melakukan umrah maupun dalam pelaksanaan
haji.
Dia mengatakan, biaya rekam biometrik bagi jamaah yang hendak umrah
pun sesuai standar. Selain itu, masyarakat perlu bersabar dan tertib
mengikuti semua prosedur untuk memperoleh visa perjalanan umrah.
“Prosesnya sama seperti rekam biometrik kunjungan ke negara lain,
Eropa misalnya. Tak butuh waktu lama juga, saya pikir diikuti saja
atruannya,” tutur Hassan.